Untuk Renungan Bersama

Got this from one of my office mate, everyday he will send this kind of reminder email to all ESQ Alumni in our office, which i donno where it comes from, but i believe it is from a source called “tazkirah website”.. URL tak ingat la. Anyways,  thanks for sharing Yunus..

[01]
“Siapa yang membaca tiap habis shalat, Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali, lalu untuk mencukupkan bilangan seratus membaca ‘Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku walahul-hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qadir’ maka akan diampunkan baginya semua dosa-dosanya meski pun sebanyak buih air laut.” (HR Muslim)

[02]
Dari Abu Mas’ud ra, katanya Nabi SAW bersabda:
“Apabila seorang laki-laki memberikan nafkah kepada keluarganya dengan ikhlas, maka (pahala) nafkah itu sama dengan (pahala) sadaqah.” (Sahih Bukhari)

[03]
Dari Abu Hurairah ra, katanya:
Ada seorang laki-laki yang biasanya banyak makan. Setelah masuk Islam, makannya sedikit. Hal itu diceritakan orang kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda: Orang yang beriman makan untuk satu perut. Orang kafir makan untuk tujuh perut.” (Sahih Bukhari)

[04]
Abu Musa ra mengatakan bahawa Rasulullah saw bersabda:
“Orang yang paling besar pahala solatnya ialah orang yang paling jauh (dari Masjid). Dan sesudah itu ialah orang yang menunggu-nunggu waktu untuk solat sehingga ia solat dengan imam, lebih besar pahalanya daripada ia solat (sendiri) kemudian tidur.” (Bukhari)

[05]
“Tidak ada dari hari-hari yang dilakukan padanya amalan-amalan yang lebih dikasihi oleh Allah daripada hari ini (iaitu hari-hari permulaan Zulhijjah 1-10hb). Para sahabat bertanya: Biarpun tanpa jihad di jalan Allah? Baginda menjawab: Jihad dalan Allah pun tidak, kecuali seorang yang keluar menyabong nyawanya dan mengorbankan hartanya dan tidak kembali lagi”
Diriwayatkan oleh semua kecuali Muslim dan Nasa’i

[06]
“Tidak ada hari yang lebih mulia pada pandangan Allah dan tidak ada amalan yang lebih dikasihi Allah selain dari apa yang ada dalam sepuluh hari ini. Oleh itu ucapkanlah tahlil (Lailahaillallah),takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (Alhamdulillah) banyak-banyak dalam hari-hari tersebut”

[07]
Daripada Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW telah bersabda:
“Adakah kamu tahu siapakah orang papa(muflis) pada Hari Kiamat?” Jawab sahabat RA, “Orang papa yang kami tahu ialah orang yang habis wang dan harta bendanya.” Baginda bersabda lagi: “Sesungguhnya orang yang papa pada hari itu ialah orang yang mengerjakan sembahyang, puasa dan berzakat, di samping itu mereka suka mencaci atau memaki hamun, menuduh dengan sewenang-wenang, memakan harta orang lain, membunuh manusia dengan kejam dan memukul orang yang tidak bersalah. Segala amal kebajikannya yang dikerjakannya akan digunakan bagi menampung kesalahan dan kejahatan yang dilakukannya. Sekiranya kebajikannya tidak cukup, maka baki kesalahannya akan dicampur dengan kesalahan orang yang dianiaya lalu dibebankan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (Riwayat Muslim)

[08]
Dari Abu Musa r.a., katanya:
Ada sebuah rumah terbakar di Madinah pada suatu malam ketika penghuninya tidur. Keadaan itu diceritakan orang kepada Rasulullah SAW. Beliau berkata: “Api ini musuh kamu. Kalau kamu tidur padamkanlah” (Bukhari)

[09]
Dari ‘Aisyah ra katanya: Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling dibenci Allah ialah orang yang suka bermusuh-musuhan.” (Bukhari)

[10]
Aswad r.a. berkata bahwa ia bertanya ‘Aisyah r.a., katanya:
“Apakah yang diperbuat Nabi dalam rumah tangganya?” Jawab ‘Aisyah, “Beliau juga melakukan pekerjaan rumah tangga, menolong isteri beliau. Dan apabila waktu solat telah tiba, beliau pergi solat.” (Sahih Bukhari)

[11]
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda:
“Setelah Allah menciptakan makhlukNya, ditulisNya satu tulisan untuk diriNya dan diletakkannya di sisinya di atas ‘Arasy, yaitu “Sesungguhnya sayangKu melebihi marahKu.” (Bukhari)

[12]
Dari Usamah r.a. katanya: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Ada seorang laki-laki dihadapkan pada hari kiamat, lalu dicampakkan ke dalam neraka, maka keluarlah ususnya, kemudian ia berputar-putar sebagaimana keldai berputar-putar si sekitar gilingan. Isi neraka lalu berkumpul di sekelilingnya, sabil berkata: “Hai Polan! Bagaimana keadaan engkau? Bukankah engkau pernah menyuruh kami berbuat baik dan melarang kami berbuat jahat?” Jawab orang itu:”Saya pernah menyuruh kamu berbuat baik, tetapi saya sendiri tiada mengerjakannya. Saya pernah mencegah kamu berbuat jahat, tetapi saya sendiri mengerjakannya.” (Bukhari)

[13]
Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, “Telah bersabda Rasulullah saw:
Tidak boleh iri hati kecuali dalam dua hal: seseorang yang diberi oleh Allah ta’ala harta kekayaan maka dipergunakan untuk mempertahankan Al-Haqq(kebenaran), dan seseorang yang diberi oleh Allah hikmat/ilmu, maka ia mempergunakan dan mengajarkannya.” (HR Bukhari-Muslim)

[14]
Dari Abu Umamah Al-bahili ra, ia berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Bacalah Al Qur’an. Karena ia pada hari kiamat nanti akan datang untuk memberikan syafaát kepada para pembacanya.” (Hadith sahih, riwayat Muslim)

[15]
Dari Abdullah bin Masúd ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka ia akan memperoleh pahala satu amal kebajikan, dan pahala satu amal kebajikan dilipatkan sepuluh kali. Saya tidak mengatakan bahwa Alif-lam-mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf , lam adalah satu huruf, dan mim juga satu huruf.” (Hadits riwayat At-Tirmidzi dan Al-Darimi. Menurut At-Tirmidzi hadits ini hasan sahih)

[16]
Dari Aisyah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Orang yang membaca Al Qur’an dan ia pandai (hafal) dalam membacanya, ia akan bersama para malaikat menjadi utusan yang mulia lagi suci. Sedangkan orang yang membaca AlQur’an tetapi ia terbata-bata kesulitan, serta kesukaran dalam membacanya, ia akan memperoleh dua pahala.”
(Hadits sahih, riwayat Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Al-Darimi)

[17]
“Tidak akan masuk Syurga sesiapa yang ada di dalam hatinya sebesar biji yang halus daripada (sifat) takabur, lalu berkata seorang lelaki: Sekiranya seorang lelaki itu suka kepada pakaian yang elok dan kasut yang baik, (lalu) sabda Rasulullah S.A.W lagi: Sesungguhnya Allah itu cantik, Ia suka kepada yang cantik; Takabur itu adalah tidak mahu menerima kebenaran dan menghina orang lain.” (Riwayat Muslim drp. Ibn Mas’ud)

[18]
Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda:
Tiga perkara, jika terdapat di dalam diri seseorang maka dengan perkara itulah dia akan memperolehi kemanisan iman: Seseorang yang mencintai Allah dan RasulNya lebih daripada selain keduanya, mencintai seorang hanya kerana Allah, tidak suka kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran itu, sebagaimana dia juga tidak suka dicampakkan ke dalam Neraka. [Bukhari & Muslim]

[19]
Diriwayatkan daripada Nu’man bin Basyir r.a katanya:
Rasulullah s.a.w bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal berkasih sayang dan saling cinta-mencintai adalah seperti sebatang tubuh. Apabila salah satu anggotanya mengadu kesakitan, maka seluruh anggota tubuh yang lain turut merasa sakit. [Bukhari & Muslim]

[20]
Dari Anas ra, katanya Nabi saw bersabda:
“Tidak (sempurna) iman seseorang kamu sebelum ia lebih mencintai aku daripada mencintai ibu-bapanya, anaknya dan manusia umumnya.”(Bukhari)

Akhlak orang yang mendirikan solat

Just want to share this article.. because i found it very simple, informative and probably can helps us to improve our ibadah.. hmm perhaps and Insya Allah..  Thanks Syura.. Thank you for sharing.. Sharing is caring. 🙂

(Artikel ini telah disiarkan di Majalah Milenia Muslim keluaran November 2007)

Ajaran agama yang paling penting untuk dipelajari dan diajarkan kepada orang lain ialah solat. Hal itu antara lain pernah ditegaskan oleh junjungan kita, Nabi Muhammad saw dalam sebuah hadis sahih, Aku didatangi Jibril a.s pada awal-awal turunnya wahyu kepada ku. Ia mengajarku wuduk dan solat.

Atas dasar itulah, maka setiap orang yang baru memeluk Islam atau bagi Muslim yang pernah terlanjur berbuat dosa diwajibkan bertaubat dan kembali kepada ajaran Islam dan lebih khusus lagi dalam hal solat. Mereka hendaklah mengetahui ajaran solat sebagaimana yang dipraktikkan oleh Rasulullah saw yang juga diikuti oleh para sahabat baginda. Rasulullah saw berpesan, Tunaikanlah solat sebagaimana kamu melihat aku solat.

Solat mendidik manusia untuk menjadi orang yang prihatin terhadap akhlaknya. Setiap Muslim yang selalu mendirikan solat akan menjadi manusia yang paling baik akhlaknya kerana ia merupakan perintah agama dan manifestasi daripada solat itu sendiri. Ketika dalam pergaulan sesama manusia, dia hendaklah berlemah lembut, penuh toleransi dan selalu tampil sebagai orang yang mempunyai sifat-sifat terpuji. Oleh yang demikian, ketika bergaul dengan orang lain dia bagaikan bunga mekar yang harum semerbak indah, lembut, penyayang serta tidak sombong.

Tidak perlu diragukan lagi keutamaan dan kemuliaan akhlak yang baik. Akhlak yang baik wajib dimiliki oleh setiap individu muslim yang mengaku sebagai Mukmin dan Muslim dan yang mengerjakan solat, baik lelaki mahu pun perempuan. Nabi Muhammad saw mendapat pujian dan sanjungan dari Allah SWT kerana mempunyai akhlak yang terpuji melalui firmanNya yang bermaksud: Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS 68:4).

Mengenai kepentingan dan kemuliaan akhlak itu, Rasulullah saw banyak mengutarakannya kepada umat. Antaranya ialah sabda nabi yang bermaksud: Kebanyakan yang memasukkan seseorang ke dalam syurga adalah ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik. Sayyidina Usamah r.a berkata, Kami bertanya, Wahai Rasulullah, apakah pemberian yang paling baik yang diberikan kepada manusia? Rasulullah menjawab, Akhlak yang baik. Pada hadis lain disebutkan bahawa nabi bersabda yang bermaksud, Aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. Kemudian Rasulullah saw menegaskan, Sesuatu yang paling memberatkan timbangan kebaikan adalah akhlak yang baik.

Rasulullah saw sendiri dengan penuh kerendahan hati dan penuh kesungguhan, selalu bermohon kepada Allah SWT supaya dihiasi dengan akhlak mulia dan terpuji. Dalam suatu doa contohnya, baginda berkata, Ya Allah, baikkanlah badan ku dan akhlak ku.â Dan pada kesempatan lain baginda berdoa, Ya Allah, jauhkanlah aku daripada akhlak yang buruk dan mungkar.

Saâd bin Hisyam mengatakan, Aku pernah datang kepada Aâisyah r.a, dan bertanya kepadanya tentang akhlak Rasulullah saw. Aisyah menjawab, Tidakkah engkau (pernah) membaca Al-Quran?Aku menjawab, Tentulah aku pernah. Akhlak Rasulullah saw adalah Al-Quran, jawab Aâisyah r.a.â

Islam melarang perbuatan dan perilaku yang tidak baik; sama ada itu merupakan perbuatan buruk, mahupun perbuatan yang mungkar. Nabi muhammad saw bersabda kepada Aâisyah r.a.a. Hendaklah engkau berlemah lembut dan jauhilah olehmu sikap kasar dan perkataan buruk.

Pada kesempatan lain Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah SWT tidak suka kepada setiap orang yang kasar, keras hati dan sombong, suka berteriak dengan keras di pasar, pandai dalam urusan keduniaan tetapi bodoh dalam urusan keakhiratan. Dalam hadis lain Rasulullah saw menyatakan, Sesungguhnya Allah SWT membenci orang yang suka melakukan perbuatan keji dan buruk akhlaknya.

Menonton bersama Abah

Last Friday, while am watching tv with my dad.. hmm (hehe tamil movie “Mallaikottai”. Abah aku jadik translator, since tak keluar plak subtitle nya) tak lah aku khattam satu cerita, I was a bit surprised when they have this warning.. “Cigarettes smoking, is injuring your health” while the actor lighting up his cigarettes in a movie. (Waaa bagusnya.. ) Even our Malay movies don’t have this kind of warning kan? Kalau ada pun, bila scene ala2 “orang menunggang motosikal secara merbahaya” or “lumba haram” and etc etc. That’s all.. kesian.

I guess this kind of effort should be followed.. u know even though its a tiny effort but probably might be able to lead to bigger step and change to something which is good. (Sayang, dalam filem melayu.. and negara yang mengangkat Islam sebagai agama rasmi.. tak der pulak sign. “ Arak, adalah haram disisi agama Islam.”) especially bila babak orang islam tunggang air ala2 arak..

Filem kita Wajah kita.

Berbuka Di Hotel bercanggah dengan Ajaran Islam?

I saw this statement from my friend’s blog. Bunyinya agak kejam. Memang betul, pembaziran itu sifat ikutan syaitan, tapi pendapat aku, kita boleh tengok this topic from many perspective. Kalau dari sudut economy, itu salah satu cara, pihak hotel nak melariskan businessnya. Buat promosi itu ini, untuk tarik orang datang berkunjung..

Pasal bab masakkan yang di lihat banyak dan bertimbun, setahu aku, kalau dekat hotel, bila makanan dah nak kurang baru dorang masak lagi.. dan kalau tak habis pun satu-satu menu, dorang ada cara untuk keep that food untuk tahan lebih lama, or ada hotel yang bagi food tuh dekat charity house yang memerlukan. People who works in Hotel industry, they know what they are doing. kalau boleh dorang pun nak kurangkan cost and berjimat, at the same time dapat keuntungan. Itu pandangan aku..

Mengenai orang tertinggal atau tinggal solat magrib, itu aku no comment. Tapi setahu aku, dekat semua hotel yang aku pernah pegi, semua ada surau, selesa dan ada telekung yang diwakafkan dalam surau. So reason terlepas solat magrib tak timbul, itu depends on individual.. Honestly, aku tak pernah bermasalah untuk solat magrib masa berbuka dekat mana-mana hotel dekat malaysia nih… No big deal.

Makan di hotel menwujudkan isu pergaulan bebas? My opinion is, tempat duduk and makan dekat hotel cukup selesa, lampu terang tak malap macam tempat hiburan, kerusi meja jarak yang cukup selesa.. Dekat mana datangnya pergaulan bebas? Aku rasa itu pun depends on individual. Masa ambik makanan pun, aku tengok orang ramai semua pandai beratur and dengan sopannya ambik makanan, tak der la yang carik peluang bergesel or anything yang tidak menyenangkan. Orang nak berbuka puasa perut lapar.. So tak de benda lain yang orang akan pikir, melainkan makan untuk mengisi perut yang dah kosong.

Aku rasa yang menjurus ke pembaziran ini, kalau orang kita membeli makanan untuk di bawak balik rumah dan berbuka, kadang-kadang makanan sampai penuh meja. Selepas waktu berbuka makanan yang di beli tadi tak terusik dan tak termakan pun. Perkara nih, pernah berlaku dalam keluarga aku, tapi sekarang tak lagi. Itu zaman kami kecik2 dulu, budak-budak berpuasa, so excited bila nak berbuka.
Pesan Rasulullah S.A.W, makan bila lapar, berhenti sebelum kenyang. Tapi orang sekarang tak kisah la yang makan dekat hotel atau kat mana2, memang kebanyakkannya suka berhenti makan bila perut dah sengkak. Itu pasal orang Malaysia sekarang banyak penyakit HBP, Diabetes and heart attack. Sniri mau ingat laaa..

Pergaulan bebas boleh terjadi dekat mana2, tak kisah la dekat mana-mana pun, selagi seseorang itu bergelar manusia. Terutama manusia yang lemah.. This is all individual factor gak. Tepuk dada, tanya Iman.

Pikirkan lah… Ia menjadi pembaziran bila makanan yang di masak atau di beli tidak dimakan. think positively.. and try to avoid things dari menjadi negative. Malaysian kan Boleh…